CARA MENINGKATKAN "TRAFFIC RANK" DI SISI ALLAH PADA BULAN RAMADHAN

Seringlah berdo'a sebagaimana Nabi Muhammad Rasullah pun selalu berdo'a,padahal beliau adalah rangking pertama di sisi Allah.
"Ya Rasulullah, amalan apakah yang paling utama?" 
Beliau menjawab, "Engkau berpisah dari dunia dalam keadaan
lisanmu basah dengan berdzikir pada Allah." (HR. Ahmad dan Tirmidzi) 

Dzikir Ketika Melihat Hilal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat hilal beliau membaca, اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ رَبِّى وَرَبُّكَ اللَّهُ “Allahumma ahlilhu ‘alayna bilyumni wal iimaani was salaamati wal islaami. Rabbii wa Rabbukallah. [Ya Allah, tampakkanlah bulan itu kepada kami dengan membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu (wahai bulan sabit) adalah Allah]”. 

Ucapan Ketika Dicela atau Diusilin Orang Lain Ketika Berpuasa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى صَائِمٌ . مَرَّتَيْنِ “Apabila ada orang yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya maka katakanlah “aku sedang shaum” (ia mengulang ucapannya dua kali).”An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Termasuk yang dianjurkan adalah jika seseorang dicela oleh orang lain atau diajak berkelahi ketika dia sedang berpuasa, maka katakanlah “Inni shaa-imun, inni shaa-imun [Aku sedang puasa, aku sedang puasa]”, sebanyak dua kali atau lebih.” 

Do’a Ketika Berbuka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berbuka membaca, ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ “Dzahabazh zhama-u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru insya Allah [Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah]”

Do’a Kepada Orang yang Memberi Makan dan Minum Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi minum, beliau pun mengangkat kepalanya ke langit dan mengucapkan, اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِى وَأَسْقِ مَنْ أَسْقَانِى “Allahumma ath’im man ath’amanii wa asqi man asqaanii” [Ya Allah, berilah ganti makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku] 

Do’a Ketika Berbuka Puasa Di Rumah Orang Lain Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika disuguhkan makanan oleh Sa’ad bin ‘Ubadah, beliau mengucapkan,نَ وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُو الأَبْرَارُ وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ الْمَلاَئِكَةُ “Afthara ‘indakumush shaa-imuuna wa akala tha’amakumul abraar wa shallat ‘alaikumul malaa-ikah [Orang-orang yang berpuasa berbuka di tempat kalian, orang-orang yang baik menyantap makanan kalian dan malaikat pun mendo’akan agar kalian mendapat rahmat].” 

Do’a Setelah Shalat Witir Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa pada saat witir membaca surat “Sabbihisma Rabbikal a’laa” (surat Al A’laa), “Qul yaa ayyuhal kaafiruun” (surat Al Kafirun), dan “Qul huwallahu ahad” (surat Al Ikhlas). Kemudian setelah salam beliau mengucapkan, سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ “Subhaanal malikil qudduus”, sebanyak tiga kali dan beliau mengeraskan suara pada bacaan ketiga. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengucapkan di akhir witirnya, اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لاَ أُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ “Allahumma inni a’udzu bika bi ridhaaka min sakhatik wa bi mu’afaatika min ‘uqubatik, wa a’udzu bika minka laa uh-shi tsanaa-an ‘alaik, anta kamaa atsnaita ‘ala nafsik” [Ya Allah, aku berlindung dengan keridhoan-Mu dari kemarahan-Mu, dan dengan kesalamatan-Mu dari hukuman-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu. Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan kepada-Mu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjukan kepada diri-Mu sendiri].


Do’a di Malam Lailatul Qadar Sangat dianjurkan untuk memperbanyak do’a pada lailatul qadar, lebih-lebih do’a yang dianjurkan oleh suri tauladan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam- sebagaimana terdapat dalam hadits dari Aisyah. Beliau radhiyallahu ‘anha berkata, ”Katakan padaku wahai Rasulullah, apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa yang aku katakan di dalamnya?” 
Beliau menjawab,”Katakanlah: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ [Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku].”

1 komentar:

  1. asou blog ka mantap....
    cuman bak tabuka abeh kopi meu 6 boh corong

    BalasHapus

Silahkan Komentar dengan tidak mengurangi rasa hormat dan tetap menjaga etika