BERJUANG MELAWAN NAFSU KETIKA SETAN TERBELENGGU

Alhamdulillah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Simaklah sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang kita cintai berikut ini:

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِى مُنَادٍ يَا بَاغِىَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِىَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ. رواه البخاري ومسلم والترمذي واللفظ له

Apabila awal bulan Ramadhan telah tiba, para setan dan jin-jin yang durhaka dibelenggu. Pintu-pintu neraka ditutup dan tidak satupun dibuka. Pintu-pintu surga dibuka dan tidak satupun ditutup. Dan ada penyeru yang berkata: "Wahai pencari kebaikan bergegaslah! wahai pencari keburukan berhentilah...!" Dan pada setiap malamnya Allah membebaskan sebagian hamba-Nya dari api neraka. (Diriwayatkan oleh Al Bukhkari, Muslim, Tirmidzi dan ini adalah teks riwayat At Tirmizi)

Bila setan di bulan ramadhan telah dibelanggu dan pintu neraka telah ditutup, akan tetapi kita tetap terpanggil untuk berbuat maksiat, siapakah yang menggoda diri kita?

Renungkanlah! jangan-jangan selama ini setan hanya berperan sebagai pelengkap semata dalam setiap amal kemaksiatan kita,namun di balik itu nafsu diri kita sendirilah pemeran utamanya,saat inilah kita bisa kenali diri kita sebenarnya,seberapa besar dan dahsyat nafsu kita adanya,dan apakah bisa kita mengendalikannya,dulu (sebelum Ramadhan) kita boleh saja selalu salahkan setan di setiap kebejatan kita,karena dialah yang terus menggoda,tapi bulan ini alasan itu sudah tak mungkin lagi,karena dia sedang tidak bersama kita,apapun yang kita lakukan sekarang adalah dari hati dan nafsu kita saja,tidak ada pihak ketiga.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan generasi terdahulu mengukirkan sejarah dengan tinta emas di bulan Ramadhan; perang Badar, Fathu Makkah, Al Qadisiyyah, Al Hitthin, dll. Akan tetapi mengapa kita merasa malas dan lemas di bulan Ramadhan, seakan tidak ada lembaran sejarah yang kita ukir? Mungkinkah diri kita termasuk yang dibelenggu di bulan suci ini?

Inilah waktunya untuk berbenah diri dan membebaskan segala belenggu di bulan ramadhan dengan bertaubat dan memohon kesucian jiwa kepada Allah Ta'ala,di saat di beri kesempatan kita tidak berhasil,bagaimana nanti kalau sudah tak ada kesempatan lagi,harusnya ada sejarah yang terukir untuk bangsa dan agama,untuk generasi yang akan datang,untuk anak cucu,untuk rumah tangga dan tetangga,sekurang2 nya ada kenangan untuk kita sendiri di hari akhirat nanti.

Selamat berjuang, semoga berhasil dan menang,Allahu Akbar !

Hadis Nabi saw yang menyatakan bahwa pada bulan Ramadhan setan dikerangkeng oleh Allah swt artinya sebagai berikut, "Apabila datang bulan Ramadhan, pintu-pintu sorga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu." [HR. Muslim]

Dalam hadis di atas, pembelengguan setan (wa shufidat as-syayaathiin) secara bahasa berarti bahwa Allah swt mengikat mereka dengan tali atau rantai seperti halnya di dunia nyata. Itu maknanya secara hakiki. Namun pemaknaan secara hakiki itu belum tentu jadi alternatif satu-satunya. Yakni benar begitu adanya. Buktinya para ulama pun pada berbeda pendapat dalam memaknai "shufidat as-syayaathiin" tersebut.

Ada yang memaknainya secara hakiki: setan itu memang hakikatnya dibelenggu selama Ramadhan, tidak bisa menggoda manusia lagi.

Dan ada pula yang menggunakan makna majaz : bukannya setan terbelenggu sepenuhnya secara hakiki, dia masih bebas berkeliaran, cuma tidak mempunyai kesempatan luas untuk menggoda manusia, pintu-pintu rahmat dan ampunan dibuka Allah seluas-luasnya.

Dan memang benar banyak sekali amal kebajikan yang dilakukan oleh umat Islam pada bulan Ramadhan. Bersedekah, menyantuni anak yatim, memberi berbuka pada orang yang berpuasa, salat tarawih, salat tahajud, kegiatan dzikir pun meningkat pesat. Sesuai dengan firman Allah "Sesungguhnya hambaku tidak ada kekuasaan bagimu (iblis) atas mereka, kecuali orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang sesat." [QS. Al-Hijr:43]
Dan pada ayat lain : "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa, bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah swt, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya." [QS. Al-A'raf:201]

Pekerjaan-pekerjaan inilah yang sebenarnya bisa juga dianggap membelenggu setan sehingga tidak banyak kesempatan baginya menggoda orang-orang yang berpuasa. Hal mana sangat berbeda jauh dibanding dengan bulan-bulan selain Ramadhan. Itulah makna majaznya.
Memang, bisa jadi masih kemaksiatan masih ada, namun sangat berkurang drastis.


SEKALI LAGI SELAMAT BERJUANG DAN SEMOGA MENANG....AMIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Komentar dengan tidak mengurangi rasa hormat dan tetap menjaga etika