SEJARAH HIDUP IMAM BAIHAQQI

Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Ahmad ibn al-Husain ibn ‘Aliy ibn Abdullah ibn Musa al-Baihaqy. Ia dilahirkan pada bulan Sya’ban tahun 384 H di desa Khasraujird, daerah Baihaq. Baihaq adalah salah satu daerah yang terletak di Naisabur. Sedangkan Naisabur adalah salah satu kota utama wilayah Khurasan yang banyak menghasilkan ulama. Naisabur pertama kali dikuasai umat Islam pada masa Khalifah Umar bin al-Khaththab di bawah panglima Ahnaf ibn Qays.

Menurut as-Subki, al-Baihaqy adalah seorang imam kaum muslimin, pemberi petunjuk orang beriman, dai yang mengajak kepada agama Allah yang kokoh, seorang faqih yang mulia, hafizh kabir, ahli ushul yang cerdas, zahid, wara’, merendahkan diri untuk Allah, pembela mahdzab Syafi’i dalam halushul maupun
furu’-nya. Ia belajar fiqih dari Nashir al-‘Umari dan belajar ilmu kalam mahdzab al-Asy’ari. Ia bekerja keras mengarang berbagai macam kitab. Ia adalah ahli hadits yang paling cakap dan paling mampu menyatukan perbedaan faham. Ia cepat dalam memahami dan memiliki potensi kecerdasan yang sangat baik. Ia adalah gunung dari gunung-gunung ilmu.

Al-Baihaqy memperoleh ilmu dari para ulama yang mumpuni pada masanya. Dal hal itu terpantul pada karya-karya al-Baihaqy yang mencerminkan penguasaan dan kecintaannya kepada sunnah, kecenderungannya pada kebenaran,dan pembelaannya terhadap mahdzab imam asy-Syafi’i. Imam al-Haramain berkata, “Tidaklah asy-Syafi’i akan menjadi mahdzab kecuali jika ia memiliki pendukung yang kuat dan tidak lain Ahmad al-Baihaqy melainkan sebagai pendukung kuat mahdzab Syafi’i”. Menurut adz-Dzahabi, al-Baihaqy adalah orang pertama yang mengumpulkan teks-teks naskah Imam Syafi’i. Tetapi hal itu dibantah oleh as-Subki. Menurutnya al-Baihaqy bukanlah orang pertama yang mengumpulkan teks-teks imam asy-Syafi’i. Pendapat as-Subki ini dikuatkan oleh Sayyid Ahmad Shaqr yang menukilkan dari al-Baihaqy bahwa ia telah menyebut tiga buah kitab yang telah ada sebelumnya yang mengumpulkan teks-teks naskah imam asy-Syafi’i.

Al-Baihaqy berkelana pergi ke Irak, kita-kita sekitar Irak (al-Jibal), dan ke Hijaz untuk belajar ilmu kepada para ulama. Diantara ilmu yang dikuasai oleh al-Baihaqy antara lain adalah ilmu hadits, ‘ilal al-hadits, dan fiqih.
Diantara para ulama yang menjadi guru dari al-Baihaqy adalah:
1.al-Hakim al-Naisaburi. Imam ahi hadits pada masanya. Penyusun kitabal-
Mustadrak ‘ala al-Shahihain dan kitab ‘Ulum al-hadits”, al-Madkhal ila Ma’rifat
al-Iklil, Manaqib al-Syafi’i dan sebagainya. Al-Hakim merupakan guru al-
Baihaqy di bidang hadits yang paling utama

2. Abu al-Hasan Muhammad ibn al-Husain al-‘Alawi al Husna al-Naisaburi.
Seorang syaikh yang mulia, pandai, dan shalih. Al-Hakim memujinya dengan
mengatakannya sebagai “Syaikh diantara syaikh yang mulia, memiliki cita-
cita yang tinggi, dan ibadah yang jelas, dan pembawaannya tulus”. Ia adalah
guru al-Baihaqy yang paling tua. Wafat pada bulan Jumadil Akhir tahun 401
H.
3.Abu Abdurrahman al-Sullami Muhammad ibn al-Husain ibn Musa al-Azadi al-
Naisaburi (303-412 H). Seorang hafizh, ‘alim, zahid, syaikh sufi, penyusun
kitab Thabaqat al-Sufiyyah.


4.Abu Sa’ad ‘Abdul Malik ibn Abi ‘Utsman al-Khurkusi al-Naisaburi. Ia adalah
seorang tsiqah, wara’ dan shalih. Al-Hakim memujinya dengan mengatakan,
“belum pernah aku menyaksikan ada orang yang dapat mengumpulkan ilmu,
zuhud, tawadlu’, membimbing kepada Allah dan kepada kezuhudan (melebihi
Abu Sa’ad)”. Ia menyusun kitab tafsir yang besar, dan kitab Dalail al-
Nubuwwah serta kitab az-Zuhd. Meninggal pada bulan Jumadil al-Ula tahun
407 H.
5. Abu Ishaq al-Tusi Ibrahim ibn Muhammad ibn Ibrahim. Wafat bulan Rajab
tahun 411 H.

6. Abu Muhammad ‘Abdullah ibn Yusuf ibn Ahmad al-Ashfahaniy. Seorang tokoh
tasawwuf dan ahli hadits yang tsiqah. Al-Baihaqy paling banyak
meriwayatkan hadits darinya.

Adapun para murid al-Baihaqy antara lain:
1. Abu ‘Abdullah al-Farawi Muhammad ibn al-Fadhl
2. Abu Muhammad ‘Abdul Jabbar ibn Muhammad ibn Ahmad al-Baihaqy al-Khuwari
3. Abu Nashr ‘Ali ibn Mas’ud ibn Muhammad al-Syuja’i
4. Zahir ibn Thahir ibn Muhammad
5. Abu ‘Abdullah ibn Abi Mas’ud al-Sha’idi
6. Abu al-Ma’ali Muhammad ibn Ismail ibn Muhammad ibn al-Husayn al-Farisiy al-Nasaiburi
7. al-Qadhi Abu ‘Abdullah al-Husain ibn ‘Ali ibn Fathimah al-Baihaqy
8. Isma’il ibn Ahmad al-Baihaqy, anak penyusun kitab al-Sunan al-Shaghir
9. Abu al-Hasan ‘Abdullah ibn Muhammad ibn Ahmad, cucu laki-laki imam al-Baihaqy
10. al-Hafizh Abu Zakariya Yahya ibn ‘Abdul Wahhab ibn Muhammad ibn Ishaq ibn Mundah al’Abdi al-Ashbahani

Kredibilitas Imam al-Baihaqy

Kredibilitas imam al-Baihaqy di mata para ulama bisa dilihat dari berbagai komentar yang ditujukan kepadanya. Diantara berbagai komentar terhadap al-Baihaqy tersebut adalah sebagai berikut:

1. Yaqut al-Mimawiy: “Ia adalah imam, hafizh, ahli dalam ushul al-Din, wara’,
mempersatukan masa dengan agama yang kokoh. Murid Abu ‘Abdullah yang
akhir tetapi mampu melebihi yang lainnya dalam penguasaan ilmu”

2. Ibn Nashir: “Ia adalah tokoh pada zamannya. Sulit dicarikan bandingannya
dalam hafalan, keteguhan dan ketsiqatan. Dia adalah syaikh Khurasan”

3. Ibn al-Jauzi: “Ia tokoh zamannya dalam hal hafalan dan keteguhan,
pengarang yang baik. Ia mengumpulkan ‘ulum al-hadits dan ushul. Ia adalah
murid utama Abu Abdullah al-Hakim. Dari al-Hakim ia mentakhrij hadits,
melakukan safar dan mengumpulkan banyak ilmu. Ia juga memiliki banyak
karya tulis yang baik”.

4. Ibn Khalikan: “Ahli fiqih mahdzab Syafi’i. Hafizh kabir yang masyhur, tokoh zamannya, mengatasi koleganya dalam penguasaan ilmu, murid al-Hakim yang utama dalam hadits”.

5. al-Sam’ani: “Ia adalah imam, faqih dan hafizh. Ia mempertemukan antara
ilmu hadits dengan pemahaman hadits”.

6. Ibn al-Asir: “Ia adalah imam dalam hadits, dan ahli fiqih mahdzab Syafi’i


Karya Imam al-Baihaqy

Al-Baihaqy banyak menulis buku, bahkan dikatakan sampai seribu juz. Karya-karya meliputi bidang hadits, fiqih, dan ‘Aqaid. Diantara karya-karya al-Baihaqy yang penting adalah sebagai berikut:

1.al-Sunan al-Kubra.
2.Ma’rifat al-Sunan wa al-Atsar
3.al-Mabsut,
4.Al-Asma’ wa al-Sifat.
5.al-I’tiqad.
6.Dalail al-Nubuwwat wa Ma’rifat Ahwal Sahib al-Syari’ah.
7.Syu’ab al-Iman.
8.Manaqib asy-Syafi’i.
9.al-Da’wat al-Kabir.
10.al-Zuhd al-Kabir.
11.Isbat ‘Azab al-Qabr wa Sual al-Malakain.
12.Takhrij Ahadits al-Umm. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Komentar dengan tidak mengurangi rasa hormat dan tetap menjaga etika